Website Resmi
Desa Buntu Karya
Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu - Sulawesi Selatan
Administrator | 01 Juni 2023 | 124 Kali dibuka
Artikel
Administrator
01 Juni 2023
124 Kali dibuka
Secara historis dahulu Desa Buntu Karya masuk dalam wilayah tiga kerajaan “PALILI” utama yaitu : Bua dan Ponrang, masing-masing diperintah oleh kepala wilayah dengan sebutan atau gelar MAKOLE dan MADDIKA Ketiga kepala wilayah dinamakan “ANA’ TelluE”.
Kampung KARIAKO (sekarang Desa Buntu Karya) masuk dalam wilayah Distrik Ponrang yang diperintahkan oleh seorang Kepala Wilayah dengan sebutan MADDIKA. Kampung Kariako merupakan salah satu daerah penghasil Minyak yang terbuat dari kulit kayu bakau yang dikenal dengan nama “TANNING”, pada waktu itu sekitar tahun 1938 seorang tokoh Muhammadiyah bernama Malinrang Iye’na Halla yang berasal dari kampung Lanipa sebelah selatan dari kampung Kariako (Desa Buntu Karya) di ajak kerjasama oleh seorang pengusaha berkebangsaan Jepang yang bernama Ogata, bidang usahanya ialah minyak kulit kayu bakau yang hanya ada di KARIAKO dan SULI wilayah Distrik Ponrang bagian selatan, dan pada tahun berikutnya yaitu dari tahun 1939 sampai tahun 1942 bersama dengan Kaso Gani/Andi Baso Kariako turut pula bergabung dengan usaha Ogata.
Wilayah Luwu pada masa itu masih berbentuk Kerajaan yang di perintah oleh seorang Raja dengan sebutan DATU atau PAJUNG LUWU yang bernama ANDI DJEMMA (1935-1965)
Setelah Kerajaan Luwu mengakuit kedaulatan NKRI pad awal bulan April 1950, Datu atau Pajung Luwu di berikan Penghargaan oleh Presiden SOEKARNO dan Beliau dikukuhkan kembali sebagai Kepala Pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS). Maka dengan sendirinya seluruh daerah diwilayah Kerajaan Luwu kebali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Pada waktu itu kampung Kariako (Desa buntu karya) berada dalam wilayah Pemerintah Desa Padang Sappa Kecamatan Bua Ponrang (Bupon), setelah Kecamatan Bupon dimekarkan menjadi 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan Bupon dan Kecamatan Ponrang, pada saat Desa Buntu Karya masuk dalam wilayah Kecamatan ponrang, Kemudian Kecamatan Ponrang juga dimekarkan dan Desa Buntu Karya bergabung dengan Kecamatan Ponrang Selatan sampai sekarang.
Asal mula terbentuknya Desa Buntu Karya adalah hasil dari pemekaran Desa Padang Sappa Kecamatan Bua Ponrang (Bupon) pada tahun 1985 dengan status Desa persiapan dan pemberian Nama Desa pemekaran mengalami perdebatan yang cukup panjang anatara masyarakat dua wilayah (Dusun) yaitu Kariako dan Buntu Batu dimana kedua wilayah ini memiliki sejarah yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya dan sangat di kenal oleh masyarakat sekitarnya.
Di tengah-tengah sengitnya perdebatan salah seorang dari mereka tampil kedepan dan berkata bahwa kedua wilayah ini mempunyai satu simbol atau lambang yaitu Buntu Tallu Lossonna sebuah gunung yang berdiri kokoh dan megah diantara tiga dusun yang ada di Desa Buntu Karya yaitu Dusun Kariako, Dusun Rewang dan Dusun Sompu, dan juga berbatasan langsung dengan Desa Buntu Batu hasil pemekaran dari Desa Buntu Karya, setelah mendengarkan kata simbol atau lambang, maka muncullah ide bahwa nama Desa adalah Buntu Karya yang terdiri dari dua suku kata yaitu BUNTU adalah bagian dari kata Buntu Tallu Lossonna berarti Gunung dan KARYA adalah bagian dari kata Kariako dan Rewan yang diartikan sebagai sebuah Hasil atau “KARYA NYATA”, namun ada pula yang mengatakan Buntu Karya itu adalah singkatan (Buntu Batu, Karuako, Rewang) itulah asal mula terbentuknya Desa Buntu Karya sampai sekarang.
Pusat Pemerintah Desa Buntu Karya terletak di dusun Kariako dan untuk menuju kantor desa dapat di jangkau dengan kendaraan atau jalan kaki karena tidak juah dari jalan poros Palopo-Makassar, berhubungan langsung dengan ibukota kecamatan Ponrang selatan dan ibukota Kabupaten Luwu di Belopa.
Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1988 status Desa persiapan berubah menjadi Desa defenitif dan Buntu batu memisahkan diri dari Desa Buntu karya selanjutnya Pusat Pemerintah Desa Buntu Karya terletak di Dusun Kariako dan untuk menuju Kantor Desa dapat di jangkau dengan kendaraan atau jalan kaki karena tidak jauh dari jalan Poros Palopo Makassar, berhubungan langsung dengan ibukota kecamatan Ponrang Sealatan dan ibukota Kabupaten Luwu di Belopa.
Kemudian padan Tahun 2008 Kecamatan Ponrang memekarkan Kecamatan Porang Selatan dan Desa Buntu Karya bergabung ke kecamatan ponrang Selatan sampai sekarang. Dari awal terbentuknya sampai sekarang Desa Buntu Karya sudah beberapa kali mengalami pergantian pemimpin atau kepala Desa, tergambar dalam table berikut :
|
TAHUN |
PERISTIWA |
|
1985-1988 |
Andi Mappe menjadi penjabat kepala Desa |
|
1988-2001 |
Andi Mappe Kepala Defenitif (3 Periode) |
|
2001-2002 |
M. Sabri menjadi Penjabat kepala Desa |
|
2003-2003 |
Ihlas menjadi Penjabat kepala Desa |
|
2003-2015 |
Ihlas menjadi kepala depenitif (2 periode) |
|
Akhir 2009 |
- Persiapan Pemilihan kepala Desa - Rudianto menjabat kepala Desa |
|
Akhir tahun 2015 |
- Persiapan pemilihan kepala Desa - Rudianto Menjabat Kepala Desa |
|
2016-2021 |
Baharuddin kepala Desa terpilih periode 2016 |
|
2021-2022 |
- Persiapan pemilihan kepala Desa - Adi saputra menjabat kepala Desa |
|
2022 |
Farham Taufik Kepala Desa Terpilih Periode 2022 s/d 2028 |
Komentar Facebook
Statistik Desa
Populasi
2
Populasi
6
Populasi
0
Populasi
8
2
LAKI-LAKI
6
PEREMPUAN
0
BELUM MENGISI
8
TOTAL
Aparatur Desa
Desa Buntu Karya
Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan
Hubungi Perangkat Desa untuk mendapatkan PIN
Masuk
Galeri Video
Arsip Artikel
Agenda
Belum ada agenda terdata
Sinergi Program
Komentar
Media Sosial
Statistik Pengunjung
| Hari ini | : | 39 |
| Kemarin | : | 37 |
| Total | : | 6.896 |
| Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
| IP Address | : | 216.73.216.102 |
| Browser | : | Mozilla 5.0 |


Kirim Komentar